Bagaimana Perusahaan meningkatkan kesiapan dirinya terhadap perubahan kondisi lingkungan yang sangat dinamis?
Perusahaan yang bisa bertahan dan bahkan terus berkembang menghadapi kondisi lingkungan yang dinamis perlu menyiapkan Change Program. Program perubahan ini yang akhir-akhir populer dengan sebutan Program Transformasi Organisasi. Tugas kita adalah bagaimana program transformasi ini kemudian disosialisasikan supaya dipahami dan diterima positif oleh semua stakeholder yang ada, dan dikawal terus implementasinya secara konsisten.
Ibaratnya ini seperti lari maraton, butuh stamina yang panjang untuk mengawal program transformasi yang dibuat. Menurut pengalaman saya, kunci utama keberhasilan program perubahan ini adalah komitmen dari owner (pemilik perusahaan) atau top manajemen yang ada. Apakah program ini di-endorsed langsung dari mereka? Apakah komitmen perubahan langsung dari atas? Bila hal ini tidak terjadi, maka bisa dikatakan tidak mungkin terjadi perubahan yang diharapkan.
Salah satu ritual yang dapat kita lakukan adalah menyelenggarakan Strategy Summit rutin setiap tahunnya. Biasanya dilakukan di awal kuartal ke-4 tiap tahunnya. Siapa saja yang perlu ikut disini adalah semua kepala divisi beserta dewan direksi perusahaan. Kita perlu mendapatkan buy-in dari semua pengambil keputusan yang terlibat, karena itulah mereka perlu dilibatkan semua.
Di even Strategy Summit inilah dilakukan evaluasi kinerja perusahaan dan meninjau kondisi lingkungan internal dan eksternal yang terjadi, dan merumuskan strategi perusahaan untuk menjawab perubahan yang sedang terjadi tersebut. Bila perlu, visi perusahaan ditinjau ulang sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi.
Analisa untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal, beserta tantangan dan ancaman lingkungan eksternal; atau SWOT analysis; merupakan salah satu analisa yang sering digunakan dalam even Strategy Summit karena cukup sederhana dan mudah dimengerti oleh semua pihak.
Mengacu pada hasil Strategy Summit ini, kemudian dihasilkan inisiatif-inisiatif strategi apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Hasil dari Strategy Summit ini yang kemudian menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan secara konsisten.
Selanjutnya, setiap divisi mempunyai andil aktif dalam proses penurunan strategi ini ke workplan (rencana kerja) mereka masing-masing. Bahkan hingga ke level individual yang ada, atau sering disebut IDP (Individual Performance Plan). Jadi ada proses alignment (penyelarasan) dari top hingga ke bottom sampai di level individul setiap insan di dalam perusahaan tersebut.
Mekanisme framework manajemen strategi di atas ini saya namakan “Strategy into Action” (SIA). Karena mekanisme ini berusaha menerjemahkan dari Strategy yang sifatnya abstrak menjadi Action yang lebih praktis dan konkrit. Kerangka berpikir ini disusun secara sistematis hingga turunan action plan-nya di setiap divisi, termasuk semua resources (sumber daya) yang dibutuhkan, yang dituangkan sebagai strategy initiative budget; yang dimonitor dalam mekanisme strategy review setiap kuartal tersebut.
Jadi Change Program atau Transformation Program seyogyanya lahir sebagai inisiatif yang sifatnya strategis, dan telah diterima dan disepakati bersama oleh semua anggota top manajemen. Dengan dukungan dari semua top manajemen, ini akan menjadi salah satu tiket dimulainya program transformasi di perusahaan. Dan peranan Anda sebagai Strategic Change Leader disini yang akan memimpin perubahan yang strategis ini.
Bagaimana pendapat Anda?
#StrategyintoAction #TransformationProgram #ChangeProgram #TransformasiPerusahaan #ChangeManagement #StrategyExecution #EksekusiStrategi #StrategyManagement #StrategicLeadership #OrganizationalChange #Leadership #LeadershipTraining #PelatihanLeadership #BSC #BalancedScorecard #kepemimpinan #pelatihankepemimpinan #jimmysudirgo #okr #objectiveskeyresults
Comentarios